Barusan di pasara ciputat, naik angkot dari lebak bulus menuju pasar ciputat. Berhubung macet total karena pembangunan Fly over ciputat, akhirnya saya turun di dekat Rumah Sakit Bersalin di belokan Pasar.
Selain macet karena jadwal jam pulang kerja kantor, juga karena sopir di sini ada (sebagian) yang memutar seenaknya (guna menghindari macet yang lebih parah kali ya…). Begitu saya turun, eh ada seorang ibu yang bertanya “maaf, ini jalan yang mau ke bogor ya….. ?”. Saya bilang “Iya, ini juga bisa ke bogor, ibu naik aja angkot jurusan Ciputat – Parung”. Saya tanya lagi “Memang ibu darimana?” si ibu menjawab “saya dari bayoran.”
melihat tingkah si ibu, saya heran, masa orang bayoran ga tau jalan yang mau ke bogor. Eh dia (si ibu) nyeletuk “Tolong de, bukannya saya mau nipu, kalo boleh saya minta Rp. 5000 aja, saya kecopetan, maaf ya…”
Saya lalu mencoba merogoh kantong saku saya, cuma, saya tidak menemukan recehan lima ribuan, dan saya bilang “Maaf,bu ga ada uang lima ribuan. Permisi” begitu kataku sambil berlalu.
Ada yang curiga dari tampang si ibu (bukannya saya ga mau kasih), saya melihat dompetnya terselip di bawah bajunya, tepatnya di ketiak). Kenapa dia bilang kecepotan….? eh salah kecopetan….?
Sesaat saya berlalu meninggalkan ibu itu dia berteriak (yang saya dengar samar-samar)”… Anjiiiiing…. (entah apalah dia menggerutu seperti itu). Apakah ini sebuah penipuan kuno atau ala baru (yang memanfaatkan kemacetan jalan ya….).
Akhirnya saya mampir lagi ke warnet dekat pasar dan menuliskan kisah ini, semoga ada yang merespon mengenai tindakan saya tadi…
Wallahu alam bissawab :).