Hai gadis manis di ujung jalan
Manismu semanis-manis rayuanku
Indahmu seindah-indah bujukku
Tak tahukah engkau, lekuk tubuh terbaluk kain tipis itu sangat menggoda aku?
Duhai gadis manis di sisi trotoar
Gejolak nafsu ini mengalahkan segala
Menguasai setiap inci pikiran, memenuhi isi kepala
Aduh, tolong hentikan angin itu
Aku benar-benar tak mampu menahan pesona gerai indah rambutmu
Sekaligus iri…
Hembusan angin mampu membelai, sementara aku hanya terkaku
Kau adalah bidadari malam ini
Peri kegelapan yang membakar segala gairah jiwa
Sudikah kiranya kau temani aku barang sesaat?
Satu malam saja…
Ups, kau terbatuk oleh asap knalpot jahanam
Tapi kau tetap cantik, nona…
Dan kau tetap tersenyum manis
Tersenyum manis pada pengendara mobil sedan hitam itu?!
Bukankah asap knalpotnya baru saja meracunimu???
Seharusnya kau marah, nona…
Tapi, kau malah tersenyum?
Hei!
Hei, tunggu aku…
Mau kemana kau?
Sial!
Kau malah masuk ke dalam mobil itu…
Tinggalkan aku yang masih terkaku membisu dengan segala emosi tabu
Kali ini aku yang terbatuk oleh asap knalpot sedan yang langsung melaju
Membawa pergi dirimu entah kemana
Dan lagi-lagi malam ini hanya kulewati dengan berfantasi…
Fantasi liar tentang bidadari di ujung jalan…