Jogging adalah salah satu bentuk olahraga yang dilakukan dengan cara berjalan atau lari-lari kecil. Jogging termasuk olahraga yang murah meriah dan bisa dilakukan oleh siapapun. Namun, mempunyai manfaat begitu besar bagi kesehatan tubuh, khususnya organ otak.
Hal ini dibuktikan oleh para peneliti Jerman. Para peneliti yang terdiri atas para ahli saraf di Universitas Ulm di Jerman sebelumnya mempunyai hipotesa bahwa jogging mampu membuat otak menjadi lebih encer dalam berpikir. Berangkat dari sana, kemudian mereka melakukan penelitian terhadap para pecandu jogging selama beberapa minggu. Para peneliti menemukan bukti bahwa saat kaki menginjakkan tanah atau jalan beraspal, ternyata konsentrasi dan memori visual pejogging meningkat.
Para sukarelawan yang diteliti itu harus menyelesaikan sesi jogging dua kali 30 menit selama sepekan dan setelah selesai ber-jogging mereka menjalani sejumlah tes yang sulit yang sifatnya mengasah otak. Dalam tes tersebut, terlihat bahwa meskipun memori para jogger terhadap angka mengalami peningkatan tipis, namun kemampuan mengingat gambar dan kemampuan umum lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tes yang bersifat visual.
Untuk memastikan hasil kesimpulan itu, kemudian peneliti memisah kelompok sukarelawan yang melakukan jogging itu menjadi dua kelompok, di mana satu kelompok diminta melanjutkan olahraga mereka sedangkan yang satu diminta istirahat. Hasilnya adalah, kelompok yang sudah menghentikan jogging dan yang tetap ber-jogging diminta lagi untuk melakukan tes. Dari situ diketahui bahwa akurasi respons mereka terhadap tugas-tugas tes visual itu menurun dibandingkan dengan mereka yang tetap melanjutkan jogging.
Peneliti itu belum memberikan penjelasan mengapa para jogger itu lebih cerdas, tetapi psikolog Sanna Stroth mengatakan kuncinya adalah di wilayah hippocampus dari otak yang bertanggungjawab atas sejumlah fungsi memori. Aktivitas diyakini meningkatkan produksi sel-sel hippocampus baru dan sekaligus melindungi yang sudah ada. Itulah mengapa jogging sangat berguna bagi ingatan kita.
Menurut penelitian lain, manfaat jogging ternyata tidak hanya pada meningkatnya konsentrasi dan memori visual para pejogging. Tetapi juga dapat membantu mencegah penyakit PMS, stres dan depresi. Bahkan, sampai efek samping negatif menopouse dan kehamilan.
Dr. Keith W. Johnsgard seorang pelari marathon, psikologis dna penulis ‘The Exercise Prescription for Depression and Axiety’ mengatakan tak seorangpun yakin bahwa jogging membantu bagi kesehatan emosi padahal hal ini didukung oleh sejumlah teori. Prosesnya, peningkatan aliran darah dapat membuat kita lebih tenang menghadapi stress dan meregangkan otot-otot serta terhindar memikirkan sesuatu yang membuat pusing selagi jogging. Tetapi teori yag paling popular adalah biokimia dimana para ahli yakin pengeluaran beta-endorphin yang dihasilkan selama olahraga dapat membantu meningkatkan mood.
Penelitian menujukan keuntungan olahraga aerobik dapat meningkatkan tingkat olahraga itu sendiri membuat jogging menjadi olahraga paling efektif untuk menyembuhkan depresi akibat ketegangan. Di samping itu, sejumlah penelitian yang dilakukan Melpomene Institute menemukan bahwa jogging juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, image tubuh dan penilaian positif terhadap diri sendiri dimana banyak orang menujukan bahwa aktvitas fisik dapat memberikan mereka cara untuk memfokuskan pada kekuatan dan power tubuh dibanding pada bagaimana mereka melihat tubuh. (to/mi/anv Era Muslim).