Maafkan aku, wahai gadis berjubah jingga
Aku tahu kau begitu tulus dalam cinta
Kau unik dan berbeda
Terimakasih kau mau memberiku cinta,
Tapi maafkan jika aku terpaksa harus menolaknya
Kau harus tahu, aku tak mampu membalas pemberian tulusmu
Tapi, bukan aku tak memiliki cinta yang kau minta
Hanya saja, ada hal lain yang membuatku terpaksa menahan cinta itu
Aku tahu kau terluka
Dan tadi malam kau menangis
Tapi, aku semalampun aku menangis
Seorang pria menangis?!
Itulah aku…
Aku kehilangan cintaku
Padahal aku ingat benar, beberapa tahun lalu aku menyimpannya tepat dilaci meja itu
Aku kunci erat!
Ah, memang salahku yang tak pernah menyentuhnya lagi setelah itu
Tapi, siapa yang mengambil cinta dari laciku?
Atau siapa yang telah memindahkannya?
Dimana ia sekarang?
Dan sejak kapan cinta meninggalkan laci itu?
Seingatku, tak pernah lagi kulihat cinta itu ada bersama orang lain setelah ku kurung ia
Tak pernah ku llihat ia berada di belahan jiwa manapun
Lantas siapa yang telah mencurinya?
Dan kapan aku bisa kembali menemukan cinta itu?
Wahai gadis berjubah ungu, kini kau tahu
Aku terlalu pelik dengan nasibku
Dan rasanya tak pernah tega aku berbagi perih denganmu
Mungkin kau akan rela, tapi aku tidak!
Mana mungkin ku biarkan kita hidup bersama tanpa cinta
Aku harus mencari cinta itu dulu!
Beri aku waktu, dan berjalanlah bersamaku mencari cinta itu
Kelak jika aku menemukannya ada bersamamu, kupastikan cinta itu akan kuberikan untukmu