Maafkan, aku meneleponmu sepagi ini
Aku berpikir dingin udara pagi akan lebih bisa menyejukkan kepalamu
Dan tentunya otakmu belum dijejali oleh segala kontaminasi dunia
Maafkan aku…
Ya, tentunya kata maaf ini aku katakan setelah kau dengan kasar memakiku
Ternyata dugaanku salah
Kau justru merasa semakin risih terganggu oleh dering telepon dariku
Setengah jujur, aku mulai tak mengerti keinginanmu, setengahnya lagi adalah kebodohanku
Segalanya terasa berubah
Dan kini aku tengah ada dalam jengah
Segalanya memang bisa berubah, bahkan tanpa pernah diduga
Tapi entah dengan hatimu hari ini
Yang aku rasakan, ya, hanya yang aku rasakan, adalah kau telah berubah
Berubah dengan cepat!
Adakah ini adalah sebuah revolusi dari isi sebuah hati?
I agree with post analysis Very good Site number one topic Thanks you..